Senin, 30 Maret 2009

Memahami Psikotest Seleksi Kerja? yuuu' (2)

Setelah Anda memahami dasar untuk mengerjakan psikotes, sekarang kita memahami beberapa alat test yang mungkin dihadapi.

Oke, ini hanya garis besarnya saja. Dan saya sarikan berdasar logika sederhana saja, bukan teori. Pada umumnya, psikotest seleksi kerja terbagi menjadi dua macam, yaitu
Inteligensi dan Personality test termasuk juga Aptitude Test

First, Intelligence Test. Biasanya terkategori sebagai Power Test. Tes semacam ini digunakan untuk membandingkan Anda semua dengan kandidat lain plus mengukur seberapa kuat potensi Anda secara intelektual. Tujuannya? Meyakinkan lembaga dan perusahaan seberapa mampu Anda secara intelektual bekerja pada mereka. Kemampuan di bawah standar yg mereka tetapkan otomatis gugur. Ciri yang paling jelas dari power test ini adalah adanya kaidah "benar/salah" dalam jawaban. Coba deh dengarkan instruksi tester. Kalau mereka mengatakan adanya jawaban benar dan salah, berarti itu bagian dari power test. Apalagi kalau waktunya terbatas. Nah, oleh karenaya jika Anda banyak benarnya dan sedikit salahnya, Anda bakalan punya poin tinggi. Itulah yg dimaksud POWER atawa kekuatan Anda!

Hal lain yang perlu Anda ketahui, kemampuan intelektual yang diukur dalam tes seperti kemampuan verbal (bahasa), matematis, spasial (bangun ruang), logika deduksi-induksi, dan semacamnya. Bocoran nih, untuk beberapa perusahaan tidak ada standar yang mereka tetapkan. Tapi berdasarkan kuota. Psikotes semacam test IQ ini dimanfaatkan untuk memapas--biasanya--setengah dari aplicant/testee di awal. Humm..., kejam juga ya.
Tes Intelegensi yang mungkin Anda dapatkan biasanya CFIT, IST, APM. Meskipun tak termasuk tes IQ, kemampuan matematis dalam Kraeplin/Pauli menggambarkan sikap kerja. Karena keduanya termasuk mengukur kekuatan. Yaitu keajegan, ketelitian, dan daya tahan.

Second, Personality Test. Personality Test atawa tes kepribadian ini berusaha untuk menggambarkan kepribadian Anda utuh. Perhatikan apa yg diperintahkan tester. Jika mereka memberi penjelasan bahwa tidak ada "benar/salah", maka itu termasuk bagian dari tes kepribadian. Berbeda dengan tes intelegiensi, tes kepribadian ini tidak mengenal benar dan salah. Semua jawaban pada dasarnya bersifat bebas nilai (netral) meskipun memiliki indikasi psikologis. Nah, sederhananya barangsiapa yang kepribadiannya cucok dengan pekerjaan yang ditawarkan, sesuai dengan yang dipengin perusahaan, maka besar kemungkinan mereka direkomendasikan.

Catet, direkomendasikan itu bukanlah keputusan Anda diterima. Karena psikotes seleksi kerja bukanlah sesuatu yg final bukan? Masih ada interview dengan Management atau Owner dan Medical Check Up yang akan Anda hadapi.

Tes Kepribadian dan Aptitude mungkin berupa DISC, BAUM-DAM, Wartegg, PAPIKostick, EPPS, etc

Oke, sementara segitu. Lain waktu kita bahas masing-masing contoh alat tes. See ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih apresiasinya.... :)