Selasa, 17 Maret 2009

Memahami Psikotes Seleksi Kerja?, Yuu' (1)

Psikotes saat seleksi kerja seringkali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi pelamar kerja. Tak perlu Anda, sahabat saya yang seorang sarjana psikologi pun mengatakan demikian. "Mendingan langsung wawancara, unjuk kemampuan, kerja" gitu katanya.

Tapi, psikotes diyakini sebagai sesuatu yang perlu. Mengapa? Biar hasilnya seleksinya meyakinkan. Itu bagi tester. Nyatanya, dari setiap pelamar kerja selalu ada perbedaan hasil kok. Ada pelamar yang hebat di sisi verbal, matematis, kemampuan kerja kelompok, dan sebagainya. Dan banyak perusahaan termasuk perusahaan besar memanfaatkan keunggulan psikotes. Anda tak perlu memungkiri itu. karenanya perlu kiranya kita memahami apa itu psikotes. Betul?

Saya termasuk orang yang makan banyak garam dalam mengikuti tes--selain juga mengetahui beberapa alat tes (kan sarjana psikologi, halah!). Ada beberapa hal yang perlu diketahui dari psikotes. Sebagai permulaan, ada beberapa tips memahami sekaligus mengerjakan psikotes. Semoga Anda bisa menjadi testee yang baik. Kita simak? yuuu..

1. Persiapkan Diri Sebelumnya; Beberapa perusahaan melakukan seleksi test secara marathon. Kadang dari pagi hingga sore. Maka barangsiapa yang menyiapkan fisik secara baik, dimungkinkan ia mampu berkompetisi. Kesehatan memang bukan segalanya, tapi segalanya akan sulit tanpa kesehatan. Betul? So, siapkan diri, sarapan, rajin olahraga rutin. O, iya. Jika diminta untuk membawa alat tulis seperti pensil HB dan semacamnya, bawalah. Dijamin, jika Anda lupa membawa ketika test, anda akan menyesal. Ya iyaa lah..

2. Waspadai Batasan Waktu; Ada beberapa test yang membatasi waktu test. Jika tester mengatakan waktunya terbatas, maka kerjakanlah sebaik mungkin dan secepat mungkin. Boleh jadi itu adalah Power-Test. Yaitu test untuk membedakan kemampuan/kekuatan seseorang. Dalam test kerja berarti yang membandingkan kekuatan satu orang dengan yang lain. Biasanya yang diukur adalah intelektualitasnya. Test semacam ini biasanya ada jawaban "benar" dan "salah". Bisa dibilang kompetisi gitu deh.

3. Ikuti perintah Tester; Kunci sukses dalam memahami psikotes adalah kita memperhatikan dan mengikuti apa yang diharapkan tester. Jika kita diperintahkan untuk menggambar pohon, gambarlah pohon dengan baik. Anda tak perlu memikirkan sisi estetikanya. Yang penting Anda jujur dalam menggambar. Jangan sekali-kali melanggar aturan yang diberikan. Jika Anda diminta menghitung dari atas ke bawah, lakukan! Untuk psikotes, "kreativitas" Anda sedikit dikurangi. Kecuali untuk strategi.

PWI... Persiapkan, Waspadai, Ikuti. Itu tiga tips pada kesempatan ini. Lain waktu kita bisa membahas apa saja macam-macam alat test. Ada test kepribadian ada pula test intelektual. Penasaran?

2 komentar:

  1. Thank ya!!!

    doain ane besok senen nech ada UJIAN masuk Perusahaan!!

    Thank yaa Akh!

    ridwanmulyana91@yahoo.com

    BalasHapus
  2. Trims..sekarang saya mulai percaya diri ikut psikotes......

    BalasHapus

terimakasih apresiasinya.... :)